English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

15 Desember 2012

Trigger VBS For Opening Program in Background Process

Kali ini saya akan mencontohkan bagaimana mentrigger suatu program tanpa kita harus membuka program tersebut, dalam hal ini saya akan menggunakan vbscript untuk membantu dalam proses ini, dan program yang akan saya contohkan ada SAS Enterprise Guide 4 penggunaan vbs ini membantu untuk pekerjaan yang bersifat harian dan bisa di gunakan untuk program apa saja dan trigger ini dipasang sesuai dengan scheduler pada windows ini untuk contoh script nya
Selamat mencoba
Waldy

19 Maret 2012

SAS Enterprise Guide 4 : Introduction

Introduction
kali ini saya akan membahas mengenai sas, apa itu sas ? SAS adalah suatu sistem yang menyediakan kerangka kerja yang kuat untuk analisis statistik. SAS Memiliki kemampuan manipulasi data yang luas untuk mempersiapkan pekerjaan analitik dan pemodelan. dan merupakan reporting tools untuk presentasi. Namun, untuk pengguna yang baru belajar bagaimana menulis kode dan menjalankan prosedur yang tepat dapat menjadi sesuatu yang membingungkan. Enterprise Gratis memungkinkan Anda untuk mendapatkan jawaban tanpa harus
untuk menulis program, melalui antarmuka tunjuk dan klik membuat pilihan dari serangkaian menu. Sebagai manfaat bahkan untuk
SAS programmer berpengalaman, EG memberikan kerangka di mana untuk mengatur data, tugas, dan hasil yang terlibat dalam
melakukan analisis statistik, melalui penciptaan dan pemeliharaan dari "proyek". Dalam workshop ini, satu set data akan melayani
sebagai studi kasus untuk latihan statistik. Sepanjang jalan, kita akan meninjau kode yang dihasilkan secara otomatis oleh EG, dan
mendemonstrasikan bagaimana hal itu dapat disesuaikan, disimpan, dan jalankan kembali. "Put in together" (like vb net workspace) dengan mengumpulkan hasil dan menghasilkan laporan dalam bentuk custom melalui alat yang disebut Document Builder dan Report Control Integration (package).

Creating New Project

pertama kali membuka SAS EG maka anda akan diberikan pilihan apakah akan memulai project baru atau membuka project yang sudah ada.


setelah membuat project baru File -> New project maka di hadapan anda adalah workspace anda, misalnya kita akan buat project baru diberikan nama "WAL13" maka SAS EG akan memberikan ekstensi .egp lalu pilih path penyimpanan yang dikehendaki oleh anda.


disamping anda melakukan coding, di SAS EG di berikan fasilitas berupa fitur options pada Tools -> Options dan anda bisa merubah setting sesuai yang anda kehendaki.


pengenalan SAS EG sampai disini dan berikutnya akan saya bahas mengenai Accessing Data.

Next Chapter : Accessing Data.

Wal

08 Januari 2012

SAS : Introduction

SAS merupakan kombinasi program yang awalnya dirancang untuk melakukananalisis data statistik. Sama seperti program lain yang mungkin pernah anda dengar yaituSPSS, BMDP, atau SYSTAT. Jika anda lihat di berbagai majalah komputer pribadi(personal computer), anda mungkin menjalankan program dasar yang dirancang untuk komputer pribadi. Pada permulaannya, SAS telah dikembangkan untuk dapat melakukananalisis
array
dari fungsi nonstatistik yang mengesankan. Untuk sekarang kita akan belajar banyak dasar dasar sistem SAS. Statkom Institue

Contoh ilustrasi SAS
Program SAS berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan³pernyataan´ SAS. Ada beberapa jenis pernyataan SAS, tetapi umumnya dipakai bersama-sama yang diakhiri dengan titik koma. Titik koma dalam program SAS sepertisebuah titik dalam bahasa inggris. Kemungkinan terbanyak ditemukannya error dalam program SAS adalah hilangnya tanda titik koma. Hilangnya disebabkan komputer membaca dua pernyataan sebagai suatu pernyataan yang berlanjut dan tetap menjadisuatu hal yang salah.Program SAS terdiri dari berbagai pernyataan SAS. Beberapa pernyataan tersebutmenyediakan informasi ke sistem seperti berapa banyak garis untuk mencetak pada satuhalaman dan judul apa yang ingin dicetak di atas halaman. Pernyataan lainnya bertindak bersama untuk menciptakan himpunan data SAS, sedangkan pernyataan SAS yang lain bertindak bersama untuk menjalankan fungsi statistik atau fungsi yang umum lainnya.Kelompok pernyataan SAS itu mendefinisikan data anda dan menciptakan himpunan data

SAS yang dinamakan DATA step; pernyataan SAS yang meminta pendefinisian biasadisebut PROC (diucapkan ³
prock
´) step. DATA step memberitahu tentang data programSAS anda. Ini digunakan untuk menunjukkan dimana peubah pada garis data (
data lines
),apa yang anda inginkan untuk memanggil peubah, bagaimana menciptakan peubah barudari peubah yang sudah ada, dan beberapa fungsi lain yang akan kita bicarakan nanti.Langkah PROC (kependekan dari PROCEDURE) menunjukkan jenis analisis statistik apa untuk melakukan dan menyediakan secara rinci untuk analisis tersebut. Lihatlahcontoh di bawah. Perhatikan himpunan data sederhana ini:
SUBJECTNUMBER GENDER (M or F) EXAM 1 EXAM 2 HOMEWPRK GRADE10 M 80 84 A.7 M 85 89 A4 F 90 86 B20 M 82 85 B25 F 94 94 A14 F 88 84 C
Kita memiliki lima peubah (SUBJECT NUMBER, GENDER, EXAM 1, EXAM 2dan HOMEWORK GRADE) dikumpulkan untuk masing-masing enam subjek. Satuananalisis (hal yang kita pelajari orang dalam contoh ini) digantikan sebagai suatu³pengamatan´ dalam istilah SAS. Jika anda akrab dengan SQL (Structured QueryLanguage), anda akan memilih pengamatan sebagai ³baris´ (dari tabel). SASmenggunakan istilah peubah untuk mewakili setiap informasi yang dikumpulkan untuk setiap pengamatan. Dalam istilah SQL, anda akan menyebutnya peubah ³kolom´ atau³bidang´. Sebelum kita menulis program SAS, kita harus menentukan dulu nama padasetiap peubah. Kita lakukan ini sehingga kita bisa membedakan peubah yang satu dengan peubah yang lain ketika melakukan komputasi atau ketika meminta statistiknya. Nama peubah SAS harus sesuai dengan beberapa aturan yang sederhana: harus diawali dengansebuah huruf atau karakter
u
nderscore
(_) dan tidak lebih dari 32 karakter, seperti koma,titik koma, dsb tidak diperbolehkan. Karakter
u
nderscore
(_) merupakan penggunaankhusus sebagai bagian dari nama peubah SAS karena dapat digunakan untuk membuatnama peubah lebih terbaca. Karena itu kepala kolom (bagian atas kolom) dari³SUBJECT NUMBER´ atau ³EXAM 1´ adalah nama variabel SAS yang tidak valid. Nama peubah SAS yang logis untuk kumpulan data ini seperti

SUBJECT GENDER EXAM1 EXAM2 HW_GRADEHati-hatilah dalam memilih nama variabel karena membantu anda mengingatnama variabel mana yang diinginkan dalam analisis. Kita bisa saja menamakannyadengan variabel VAR1, VAR2, VAR3, VAR4, dan VAR5, akan tetapi kita harusmengingat bahawa VAR1 untuk ³SUBJECT NUMBER´, demikian juga dengan yangkeempat lainnya.Untuk memulainya, andaikan kita tertarik ingin mendapatkan rata-rata kelasuntuk dua ujian. Dalam kenyataanya, ini sukar menggunakan komputer untuk menambahkan enam bilangan, akan tetapi ini menyediakan contoh yang mudah. Untuk mengerjakannya, kita bisa menulis program SAS:
DATA TEST;
INPUT SUBJECT 1-2 GENDER $ 4 EXAM1 6-8 EXAM2 10-11
HW_GRADE $ 14
;DATALINES;

REF :
disadur copy dari JW STATCOMP INSTITUTE

13 November 2011

Auto Increment ID

dalam posting kali ini saya ingin membagikan sedikit tambahan mengenai auto increment ID yang berdasarkan Tahun, Bulan, dan digit auto dengan cara ini diharapkan dapat merubah mindset dan dapat mengecek laporan berdasar bulan dan tahun sesuai yang di maksud

untuk lebih jelas perhatikan form berikut :



pada textbox txtID.Text terdapat kode ID11110001, maksudnya adalah
1. ID = merupakan kode yang telah diset sesuai dengan kebutuhan
2. 11 = diambil dari tahun 2011
3. 11 = diambil dari bulan November
4. 0001 = merupakan auto increment dari jumlah row yang terakhir

skenarionya begini, begitu aplikasi di running maka aplikasi akan mengecek secara sistem apakah sekarang tahun 2011 lalu mengecek apakah sekarang bulan november lalu akan mengecek jumlah row yang terakhir berapa.

kira-kira syntax nya pertama kali saya membutuhkan function untuk menghitung jumlah row di dalam tabel yang dimaksud.
Sub Function cekDigit3(ByVal id As Int16)
Dim a As String
a = IIf(id >= 10, IIf(id >= 100, IIf(id >= 1000, id, "0" & id), "00" & id), "000" & id)
Return a
End Function

function diatas dibutuhkan untuk menghitung row berdasarkan rumus dari IIF bawaan excel. Berikutnya adalah menghitung incrementnya tempatkan pada form load

sub form_load
dim query as string
query="Select ID from tableName where ID like '" & "ID" & mid(Now.Year(3,2) & mid(Now.Month,1,2) & "%'"
da=New OracleDataAdapter(query, xcon)
da.Fill(ds,"TableNameAlias")
'lalu pada txtID.Text diisi
dim n as integer
n=me.BindingContext(ds.Table("TableNameAlias")).Count
txtID.Text="ID" & mid(Now.Year(3,2) & mid(Now.Month,1,2) & cekDigit3(n+1)

Korelasi dari kombinasi seperti ini adalah sistem akan mengecek syarat tahun, syarat bulan dan increment yang terakhir jadi jika pindah bulan atau tahun makan increment akan kembali ke angka 1, jika tahun dan bulan masih sama dan sesuai makan increment akan di tambah 1.

hasilnya pada txtID.Text adalah ID11110001
semoga bermanfaat selamat mencoba, salam

WAL

Insert : Table Transaksi & Detail Transaksi


kapan diperlukannya tabel detail adalah pada saat melakukan transaksi yang mana ID harus diinputkan dua kali dalam sekali menekan tombol simpan

sebagaimana ilustrasi berikut dari PDM penjualan




yang mana terdapat 2 tabel yang pertama berfungsi menampung penyimpanan ke dalam master transaksi penjualan dan tabel kedua berfungsi untuk menampung penyimpanan item-item barang ke dalam detail transaksi

untuk lebih jelasnya ada pada form berikut



disini saya langsung menjelaskan bagaimana memasukkan data item barang ke dalam listview dan simpan ke database.

yang pertama simpan / tampilkan pada listview (pada button simpan) dan ini hanyalah cara untuk menampilkan data pada listview saja.

i = Val(NextLine.Text)
NextLine.Text = Str(Val(NextLine.Text) + 1)
ListView1.Items.Add("")
ListView1.Items(ListView1.Items.Count - 1).SubItems.Add("")
ListView1.Items(ListView1.Items.Count - 1).SubItems.Add("")
ListView1.Items(ListView1.Items.Count - 1).SubItems.Add("")
ListView1.Items(ListView1.Items.Count - 1).SubItems.Add("")
ListView1.Items(ListView1.Items.Count - 1).SubItems.Add("")
ListView1.Items(ListView1.Items.Count - 1).SubItems.Add("")

ListView1.Items(i).SubItems(0).Text = txtKodeIDList.Text
ListView1.Items(i).SubItems(1).Text = txtNamaBarang.Text
ListView1.Items(i).SubItems(2).Text = cbJumlah.Text
ListView1.Items(i).SubItems(3).Text = Format(txtHrgSatuan.Text, "##,##0")
ListView1.Items(i).SubItems(4).Text = Format((txtHrgSatuan.Text * cbJumlah.Text), "##,##0")

berikutnya adalah cara untuk menyimpan kedalam tabel, sekali lagi cara untuk menyimpan ke dalam tabel.

Try
dim no as Integer=0
Do while no <= ListView1.Items.Count-1 dim query, query2 as string query="Insert Into DetailPenjualan Values (" & _

"'" & txtKodeDetailFaktur.Text & "'" & _

",'" & txtKodeFaktur.Text & "'" & _

",'" & ListView1.Items(no).subItems(0).Text & "'" & _

",'" & ListView1.Items(no).subItems(1).Text & "'" & _

",'" & ListView1.Items(no).subItems(2).Text & "'" & _

",'" & ListView1.Items(no).subItems(3).Text & "'" & _

",'" & txtJnsBarang.Text & "'" & _

",'" & ListView1.Items(no).subItems(4).Text & "')"

da=New OracleDataAdapter(query,xcon)

da.Fill(ds,"DetPenj")

no+=1

loop


query2=="Insert Into Penjualan Values (" & _

"'" & txtKodeFaktur.Text & "'" & _

",'" & txtdisc.Text & "'" & _

",'" & txtStlhDisc.Text & "'" & _

",'" & txtGrandTotal.Text & "'" & _

",'" & txtBayar.Text & "'" & _

",'" & txtKembaliUang.Text & "'" & _

",'" & dateTimePicker1.Text & "'" & _

",'" & txtNamaCustomer.Text & "'" & _

da=New OracleDataAdapter(query2, xcon)

da.fill(ds,"Penj")

ds.Clear()



Syntax diatas belum termasuk create koneksi, auto increment ID dan pengecekan validasi

semoga bermanfaat dan selamat mencoba , salam

WAL

11 Januari 2011

Router RIP - Dynamic Routing

Pada pembahasan mengenai jaringan kali ini saya akan membahas mengenai pengunaan konfirgurasi jaringan dengan routing dinamis, jika sebelumnya membahas mengenai static routing

RIP adalah, dinamis vector protocol routing berbasis jarak sekitar aplikasi Berkely BSD diarahkan dan dikembangkan untuk jaringan berbasis IP yang lebih kecil. RIP menggunakan port UDP 520 untuk update rute. RIP menghitung rute terbaik berdasarkan hop. Seperti semua distance vector routing protocol, RIP membutuhkan waktu untuk berkumpul. Sementara RIP membutuhkan daya lebih sedikit CPU dan RAM dari beberapa protokol routing lain, RIP memang memiliki beberapa keterbatasan seperti berikut :

Metrik: Hop Count
Sejak RIP menghitung rute terbaik ke tujuan yang hanya didasarkan pada berapa banyak hop itu adalah untuk jaringan tujuan, RIP cenderung tidak efisien dalam jaringan menggunakan lebih dari satu protokol LAN, seperti Fast Ethernet dan serial atau Token Ring. Ini karena RIP lebih memilih jalur dengan jumlah hop terpendek. Jalur dengan hop terpendek mungkin atas link paling lambat dalam jaringan.

CISCO Router - Konfigurasi RIP

Konfigurasi router Cisco untuk RIP memerlukan serangkaian langkah konfigurasi. Pertama, Anda harus mengaktifkan protokol RIP routing, maka Anda harus mengidentifikasi jaringan yang akan diiklankan dan yang interface akan beriklan dengan pernyataan jaringan.

KONFIGURASI DASAR RIP (Cisco)

Mmengkonfigurasi router Cisco untuk konfigurasi RIP dasar akan terlihat seperti ini:

router> enable
Password:
router# conf t
router(config)#interface ethernet 0
router(config-if)# ip address 192.168.42.1
router(config-if)# interface ethernet 1
router(config-if)# ip address 192.168.43.1
router(config-if)# exit
router(config)# router rip
router(config-router)# network 192.168.42.0
router(config-router)# network 192.168.43.0
router(config-router)# exit
router(config-router)# ^z
router#


Untuk Kelas Jarkom silahkan ambil soal Tugas dan dikumpulkan saat UAS tanggal 19 Januari 2011 dan dapat di unduh disini

05 Oktober 2010

Topologi Jaringan - IP Routing, IP Addressing

Pada pembahasan kali ini akan saya isi dengan topologi jaringan dan bagaimana jaringan dapat berkomunikasi meskipun memiliki ip dan sub net yang berbeda alias network yang berbeda.

kali ini akan saya berikan gambaran mengenai topologi jaringan yang akan saya bahas


Jaringan pada gambar terhubung menggunakan router tipe 2514 dan switch 1912, secara instalasi kabel topologi diatas sudah salaing terkoneksi satu sama lain, akan tetapi belum terhubung secara addressing oleh karena nya tugas kita selaku admin jaringan harus menghubungkan topologi dengan perbedaan antara jaringan dengan ip yang berbeda pula ? dan topologi ini disimulasikan dengan Boson Network Simulator yang dikeluarkan oleh CCNA.

Caranya ?
  1. pasang konfigurasi pada masing-masing klien atau personal computer dengan konfigurasi mengikuti berdasar pada address host network contoh address host network 10.0.0.0/8 seperti pada gambar di atas.
  2. sesuaikan dengan jaringan masing-masing, dengan ketentuan :
    1. (ip address)(sub net mask class) (default gateway) misal
      10.0.0.20 255.0.0.0 10.0.0.22
    2. konfigurasi router dengan ketentuan
      ip route (address host network) (sub net mask class) (port ip jalur masuk dari router) misal
      10.0.0.0 255.0.0.0 20.0.0.2
      10.0.0.0 adalah address host network
      255.0.0.0 adalah sub net mask class
      20.0.0.2 adalah port ip jalur masuk keluar dari suatu router
    3. Lalu gunakan metode Static Routing untuk mengkonfigurasi agar bisa berkoneksi beda jaringan

Konfigurasi PC
  1. PC 1 : ipconfig /ip 10.0.0.1 255.0.0.0 10.0.0.5
  2. PC 2 : ipconfig /ip 10.0.0.2 255.0.0.0 10.0.0.5
  3. PC 3 : ipconfig /ip 172.16.0.1 255.255.0.0 172.16.0.5
  4. PC 4 : ipconfig /ip 172.16.0.2 255.255.0.0 172.16.0.5
  5. PC 5 : ipconfig /ip 192.168.10.1 255.255.255.0 192.168.10.5
  6. PC 6 : ipconfig /ip 192.168.10.2 255.255.255.0 192.168.10.5

Konfigurasi Router
Unruk mengkonfigurasi router jelas berbeda dengan konfigurasi PC, antara lain setting pada serial atau ethernet mana yang terhubung dengan jaringan ataupun router yang lainnya, dan ingat terdapat beberapa pola yang bisa diperhatikan ketika akan melakukan static routing yaitu pada jalur mana yang akan dikoneksikan. caranya setting router terlebih dahulu melakukan step
  • Pada router 1 misalnya, ketikkan enable agar muncul Router#> dari yang sebelumnya hanya Router>
  • Setelah Router#> muncul, yang harus dilakukan berikutnya adalah ketikkan config t, agar muncul Router (config)# untuk memasukkan interface ethernet maupun serial
  • ketika memasukkan identitas interface ethernet maupun serial maka akan muncul Router (config-if)#
Lalu masukkan ip address seperti dibawah ini :
  1. Router 1 : e0 : 10.0.0.5 255.0.0.0 no shut
                    s0 : 20.0.0.1 255.0.0.0 clock rate 64000 no shut
  2. Router 2 : e0 : 172.16.0.5 255.255.0.0 no shut
                    s0 : 20.0.0.2 255.0.0.0 no shut
                    s1 : 30.0.0.1 255.0.0.0 no shut clock rate 64000
  3. Router 3 : e0 : 192.168.10.5 255.255.255.0 no shut
                    s0 : 30.0.0.2 255.0.0.0 no shut

Konfigurasi IP Static Routing
ini adalah konfigurasi yang terakhir dalam koneksi jaringan agar masing-masing klien dapat berkomunikasi walau berbeda jaringan
  • Setting static routing bergantung pada pemasangan awal serial yang menghubungkan antar router-router yang mana harus diingat awal memasangkan serial pada port yang mana agar dapat memasangkan clock rate
  • memasang static routing pada masing-masing router harus kembali pada keadaaan Router(config)#
       Setting pada Router 1 adalah
    1. ip route 172.16.0.0 255.255.0.0 20.0.0.2
    2. ip route 30.0.0.0 255.0.0.0 20.0.0.2
    3. ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 20.0.0.2
       Setting pada Router 2 adalah 
    1. ip route 10.0.0.0 255.0.0.0 20.0.0.1
    2. ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 30.0.0.2
       Setting pada Router 3 adalah 
    1. ip route 172.16.0.0 255.255.0.0 30.0.0.1
    2. ip route 20.0.0.0 255.0.0.0 30.0.0.1
    3. ip route 10.0.0.0 255.0.0.0 30.0.0.1
silahkan mencoba untuk melakukan ping dari masing-masing PC

Semoga bermanfaat karena share is care

WAL